Ternyata saat ditangkap, personel Srimulat itu juga tengah berada dalam pengaruh efek sabu. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kasubdit I, Kombes Pol Agus Rohmat, SIK. SH. MHum.
"KB alias T menggunakan sendiri di rumanya dengan alat isap miliknya, itu di kamar rumahnya. Setelah itu pergi dan tertangkap petugas," kisahnya, Rabu (29/10).
Tessy ditangkap bersama dua orang rekannya berinisial PS dan AJ. Ada beberapa data yang berhasil dikumpulkan polisi. Salah satunya adalah transaksi bank.
Sebelum penangkapan itu, tiga tersangka bersepakat untuk membeli narkotika jenis sabu dengan biaya ditanggung bersama. Pembelian sabu itu menggunakan uang dari PS sebesar Rp 2,3 juta. Kemudian PS mengirimkan uang tersebut kepada Tessy sekitar pukul 20.00 WIB.
"Setelah itu KB alias T mengambil uang untuk bertransaksi membeli sabu dengan seorang pengedar narkotika di depan rumah KB alias T di Kampung Makassar," kisahnya.
Usai mendapat sabu, Tessy pun menggunakannya sendiri di rumah. Ketika Tessy dalam perjalanan menuju PS dan AJ, polisi menguntit dan menangkap mereka. Ada dua pasal yang akan dipakai Kombes Pol Agus Rohmat untuk menjerat ketiganya.
"Pasal yang dilanggar, tersangka KB alias T berdasarkan alat bukti yang cukup telah diduga melanggar pasal 114 Ayat 1 juncto pasal 132 Ayat 1 subsider pasal 112 Ayat 1 juncto pasal 132 Ayat 1 lebih subsider pasal 127 UUD RI no. 35 tahun 2009 tentang narkotika."
"Sedangkan untuk tersangka PS dan tersangka AJ berdasarkan alat bukti yang cukup telah diduga melanggar pasal 114 Ayat 1 juncto 132 Ayat 1 subsider pasal 112 Ayat 1 juncto pasal 132 Ayat 1 lebih subsider pasal 131 UUD RI no. 35 tahun 2009 tentang narkotika," imbuhnya.
(nu2/mmu)
Source: hot.detik.com
Komentar
Posting Komentar